Aceh memiliki kekayaan akan seni dan budaya. Salah satu seni budaya Aceh yang sangat terkenal adalah Tari Saman. Tari ini bukan hanya terkenal di masyarakat Aceh dan Indonesia, tapi juga sering ditampilkan di ajang-ajang internasional.

Digunakan untuk Mengajarkan Ilmu Tasawuf Melalui Metode Kesenian

Tari saman merupakan salah satu tarian adat Aceh yang berasal dari dataran tinggi Gayo. 

Tari ini diadaptasi dari permainan masyarakat Gayo yang bernama Pok Ane, kemudian dikembangkan oleh salah satu ulama besar yang bernama Syekh Muhammad As-Samman yaitu guru tasawuf yang tinggal di Aceh pada sekitaran abad ke-17.

Syekh As-Samman mengajarkan ilmu tasawufnya melalui metode kesenian. Beliau mengajak dan mengajarkan pemuda Gayo tarian tersebut, yang didalamnya disisipkan sejumlah syair puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga : Tari Seudati dan Semangat Perjuangan Aceh

Walaupun warga Gayo meyakini bahwa Syekh Samman menciptakan tari saman, namun bukti ilmiah yang menyatakan pendapat tersebut belum ditemukan.

Pada zaman Kesultanan Aceh Darussalam, tari saman hanya dilakukan pada saat perayaan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Namun seiring perkembangan, tari ini mulai ditampilkan di acara-acara publik seperti acara pernikahan, kunjungan tamu, festival dan lainnya. Semakin banyak acara yang menampilkan tari saman, semakin banyak muncul penari penari yang menampilkan tari saman di Aceh.

Pola Tari dan Keunikan dari Tari Saman

Tari Saman, Tarian Asal Gayo yang Mendunia
Tari Saman, Tarian Asal Gayo yang Mendunia

Pada awalnya tari saman hanya dimainkan oleh penari pria dengan jumlah puluhan atau antara 13 sampai 21 penari. 

Namun dengan seiring perkembangannya, banyak sekali penari wanita yang menarikan tarian ini dengan jumlah penari sesuai dengan koreografi yang akan ditampilkan pada saat itu.

Tari saman menggunakan tarian pola lantai yaitu tarian garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari untuk menghasilkan gerakan yang indah. 

Pola tari saman  berbentuk barisan memanjang ke samping. Para penari ini akan duduk berjajar maupun bersimpuh membentuk barisan dengan jarak yang sangat rapat hingga bahu antar penarinya saling bersentuhan dengan.

Hal yang menjadikan keunikan tersendiri pada tari saman yaitu Gerakan yang bergerak secara seirama dengan harmonisasi music dan para penari serentak dalam melakukan gerakan tarian. 

Gerakan tarian saman diawali dengan gerakan pembuka atau gerakan salam yang mana pada tahap ini penari mengucapkan salam pembuka  dengan lantunan “Assalamualaikum”. 

Setelah itu, memasuki gerakan inti dimana para penari melakukan  bertepuk tangan, menepuk dada, menepuk paha, menepuk lantai, menjentikkan jari serta ayunan tubuh dan ayunan kepala dengan serentak dan dinamis antar satu penari dengan penari lainnya.

Baca Juga : Seurune Kalee, Alat Musik Tiup Tradisional Aceh

Pada umumnya tari saman dipimpin oleh syekh. Syekh adalah sebutan untuk orang yang berperan untuk menyanyikan syair-syair yang mengiringi tarian ini. 

Sehingga para penari dapat mengatur kekompakannya dengan mengikuti alunan syair yang dinyanyikan oleh syekhSelain itu, tari saman juga diiringi alat musik seperti rapai dan alat musik lainnya. 

Pada pertunjukkan tari saman yang asli tidak terdapat alat musik, musik yang dihasilkan hanya melalui tepukan- tepukan dari para penari.

Ada 5 aturan mutlak yang harus ditaati dalam melakukan tarian saman, yaitu:

  • Rengum atau auman yang diawali oleh pemandu tari
  • Dering yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari
  • Radet atau lagu singkat dengan nada pendek yang dinyanyikan oleh salah satu penari dibagian tengah
  • Syekh dan lagu yang dinyanyikan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda perubahan gerakan 
  • Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh syekh

Perkembangan Tari Saman dari Masa ke Masa

Tari Saman, Tarian Asal Gayo yang Mendunia
Tari Saman, Tarian Asal Gayo yang Mendunia

Tari saman mulai dikenal luas di Indonesia sejak tahun 1974, yakni saat tarian saman ditampilkan pada pergelaran pembukaan Taman Mini Indonesia Indah.

Setelah itu, banyak penggelaran acara lomba atau festival tari saman, terutama pada siswa sekolah menengah. Bahkan, banyak siswa atau mahasiswa dikirim ke luar negeri untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia.

Semakin dikenalnya tari saman ini juga membuat jenis tari ini semakin dieksplor lebih jauh, misalnya oleh mahasiswa-mahasiswa seni ataupun penggiat-penggiat seni di Indonesia yang mencoba merombak ulang tari saman menjadi lebih modern agar lebih diterima masyarakat modern dan bersaing dengan tari modern lainnya.

Hal ini tentu berdampak baik, hasilnya tari saman sendiri semakin dikenal oleh masyarakat luas hingga masyarakat dunia.

Baca Juga : Iskandar Tsani, Sultan Aceh Darussalam dari Tanah Melayu

Meski begitu, banyak pro kontra dari hal ini, karena sebagian masyarakat berpendapat perombakan ulang ini membuat gerakan tari saman sudah tidak  lagi asli seperti tari saman dahulu. 

Pada tahun 2011, UNESCO, bagian dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan, menetapkan tari saman sebagai warisan budaya dunia asli dari Suku Gayo. Hal ini membuat tari saman semakin dikenal dan semakin populer di masyarakat dunia.