Tragedi Munich menyisakan luka mendalam bagi Manchester United dan para penggemarnya.

Sebanyak delapan pemain muda berbakat menjadi korban kecelakaan yang tak bisa dihindari. Bobby Charlton, salah satu pemain Manchester United yang selamat, menjadi saksi hidup atas tragedi mengerikan tersebut.

Bobby Charlton Berhasil Selamat dari Tragedi Kecelakaan Pesawat Mengerikan

6 Februari 1958 menjadi salah satu tanggal paling kelam bagi Manchester United.

Pesawat Airspeed Ambassador milik British European Airways yang ditumpangi oleh para pemain Manchester United, terjatuh tepat setelah pesawat lepas landas dari Bandara Munich, Jerman.

Padahal, saat itu Manchester United baru saja dinyatakan lolos ke babak semifinal European Cup setelah menang melawan Red Star Belgrade di Yugoslavia.

Peristiwa kelam ini bermula saat pesawat akan melakukan perjalanan dari Yugoslavia ke Manchester, Inggris. Saat itu, pesawat melakukan transit di Bandara Munich, Jerman, untuk mengisi bahan bakar.

Setelah selesai, pesawat mencoba melakukan lepas landas namun terus menerus mengalami kegagalan.

Hal ini disebabkan kondisi lapangan yang sedang tidak ideal untuk melakukan penerbangan mengingat Munich baru saja mengalami badai salju.

Meski disarankan untuk bermalam sambil menunggu badai salju mereda, sang pilot menolaknya karena tak ingin ketinggalan jadwal pertandingan selanjutnya. 

Hingga akhirnya, sang pilot bersikeras terus melakukan upaya lepas landas. Saat melakukannya untuk yang ketiga kalinya, pesawat justru menabrak bangunan dan pagar yang ada di sekitar bandara. Tepat setelah itu, pesawat meledak.

Sebanyak delapan pemain muda Manchester United turut menjadi korban dari kecelakaan tersebut.

Mulanya, hanya tujuh pemain yang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Satu pemain lainnya menyusul setelah dua minggu menjalani perawatan akibat cedera parah yang dialaminya.

Sembilan pemain serta seorang pelatih Manchester United dinyatakan selamat meskipun harus mengalami perawatan serius selama berminggu-minggu.

Salah satu pemain yang selamat adalah Bobby Charlton, yang saat itu baru menjalani masa debut 18 bulan. Charlton beruntung karena saat itu berada di kursi belakang pesawat dan diselamatkan oleh Harry Gregg.

Meski demikian, ia tetap mengalami trauma mendalam atas tragedi mengerikan yang menimpa rekan-rekan seperjuangannya.

Charlton yang menjadi saksi hidup peristiwa tersebut, mau tak mau tetap harus melanjutkan karirnya di Manchester United.

Perjalanan Bobby Charlton Bersama Setan Merah dari Inggris

Sebenarnya Charlton sudah resmi direkrut oleh Manchester United saat berusia 15 tahun.

Saat itu, kemampuannya dalam bermain sepakbola ditemukan oleh Joe Armstrong, seorang pencari bakat untuk Manchester United. Tak perlu menunggu lama, Charlton langsung mendapatkan kontraknya untuk mulai bergabung dengan Manchester United. 

Namun, kontrak profesionalnya baru bisa ditandatanganinya saat usia Charlton memasuki 17 tahun, yaitu pada Oktober 1954.

Setelah bergabung pun Charlton belum bisa langsung bermain dalam pertandingan resmi. Sir Matt Busby selaku sang pelatih, menilai Charlton masih perlu mendapatkan gemblengan kuat dari Jimmy Murphy yang terkenal kegalakan dan ketegasannya dalam melatih.

Charlton pun memulai masa trialnya dengan cara tinggal di suatu ruangan kecil berisi tempat tidur bermuatan dua orang. Ia berlatih sepenuh hati hingga berubah menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap bertanding.

Perjuangannya tak sia-sia. Charlton mendapatkan kesempatan melakukan debutnya saat Manchester United berhadapan dengan Charlton Athletic pada 6 Oktober 1956.

Meskipun ini pertandingan perdananya, namun Charlton sudah berhasil mencetak dua gol yang mengantar Manchester United pada kemenangan.

Tak perlu menunggu waktu lama, Charlton berhasil menjadi salah satu pemain berbakat yang dimiliki Manchester United.

Ia tergabung dalam anggota Busby Babes, para pemain berbakat di bawah pelatih Sir Matt Busby pada era 50-60an. Hingga akhirnya tragedi mengerikan tersebut terjadi, Charlton pun mengalami keterpurukan mendalam.

Saat akhirnya bangkit, Charlton berhasil membawa Manchester United kembali bersinar terang. Berkat usaha dan kerja kerasnya, Charlton membawa nama Manchester United menjadi klub top yang Inggris punya.

Tak hanya itu, Manchester United juga menjadi juara dari Piala FA 1963 serta berkesempatan mendapatkan empat gelar juara Charity Shield. Gelar European Cup pada tahun 1968 pun ikut dibawa pulang Manchester United setelah berhasil mengalahkan Benfica di final.

Hal ini tentu membanggakan mengingat Manchester United menjadi klub Inggris pertama yang berhasil menjadi juara di European Cup.

Peran Charlton pun tak tanggung-tanggung karena ia ikut ambil bagian dalam mencetak dua gol kemenangan. Trofi kemenangan diangkatnya tinggi-tinggi sebagai bukti keberhasilannya. Hingga kini, beragam prestasi membanggakan tersebut masih terpampang rapi dalam rak trofi yang ada di Old Trafford.

Menjadi Pemain Andalan Tim Nasional Inggris dan Memilih Hengkang dari Manchester United

Selain bermain bersama Manchester United, Charlton juga mendedikasikan dirinya untuk Timnas Inggris sejak tahun 1958. Banyaknya gol yang berhasil dicetaknya membuat Charlton menjadi salah satu pemain andalan Timnas Inggris. 

Hal ini terbukti dari aksi ciamik yang dilakukan Charlton saat bermain di Piala Dunia 1966. Timnas Inggris berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan Jerman Barat dalam laga final.

Sebagai pemain andalan, Charlton berhasil mencetak tiga gol sepanjang turnamen berlangsung.

Perjuangan Charlton dalam membela Manchester United maupun Timnas Inggris memang tak perlu diragukan lagi. Sebanyak 249 gol dari 758 pertandingan berhasil Charlton berikan untuk Manchester United.

Banyaknya gol yang dicetak Bobby Charlton membuatnya berhasil mendapatkan rekor salah satu pencetak gol terbanyak bagi Manchester United. 

Sedangkan untuk Timnas Inggris, tercatat 49 gol yang berhasil Charlton berikan.

Tak heran jika pada akhirnya kerajaan Inggris sampai memberinya gelar Sir di depan namanya, sehingga namanya kini menjadi Sir Bobby Charlton.

Tak hanya itu, Charlton juga dinobatkan sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia sepanjang masa. Aksi-aksinya yang penuh stamina dan tendangannya yang keras, selalu sukses membuat para kiper ketar-ketir.

Meskipun banyak menorehkan prestasi membanggakan untuk Manchester United, pada tahun 1973 Charlton memutuskan untuk meninggalkan klub kesayangannya ini.

Karirnya berakhir setelah 17 musim berkiprah bersama Manchester United. Tepatnya pada 28 April 1973, Charlton mengakhiri karirnya saat Manchester United sedang menjamu Chelsea di Stadion Old Trafford.

Para penggemar Chelsea bahkan memberikan chant sebagai tanda penghormatan terakhir untuk Charlton.

Hengkangnya Charlton disinyalir akibat masa-masa suram yang sedang dihadapi Manchester United. Saat itu, Manchester United semakin sulit meraih prestasi-prestasi terbaiknya.

Manchester United juga mulai kehilangan para pemain terbaik yang selama ini memperkuat kejayaan klub Setan Merah tersebut. 

Meski demikian, Charlton mengungkapkan alasan lain dari kepergiannya. Ia merasa tubuhnya sudah tidak sebugar dulu untuk membawa Manchester United kembali ke masa jayanya. Kepergian Charlton saat itu membuat masa emas Manchester United seolah sudah berakhir.